Gamelan Instrumen Besar Indonesia

Gamelan termasuk dalam ansambel besar musik tradisional ( Jawa ) di Indonesia, karena terdiri atas banyak instrumen dengan berbagai jenis dan ragam bentuk serta warna-nada, juga fungsi. Misal terdiri atas musik tabuh, gesek, petik maupun tiup. Merupakan hasil karya sungguh-sungguh para Empu dan para seniman selama berabad-abad. Yang pada masa itu tentunya karena dukungan atau diselenggarakan oleh pihak istana, yaitu sebagai bentuk dan sarana untuk mengagungkan para raja.

Instrumen ini hanya dimiliki oleh kerajaan-kerajaan yang besar, terutama di pulau Jawa, Madura dan Bali. Gamelan sudah ada jaman Hindu-Budha, tentunya dengan warna suwara yang berbeda dengan sekarang. Pada prinsipnya contoh bentuk dan jenisnya juga ada pengaruh dari budaya India, Thailand dan sekitarnya, sedang penyempurnaannya gamelan Jawa terutama, adalah pada masa peran Walisongo. Karena pada masa itu gamelan dianggap merupakan kekuatan untuk menarik perhatian masyarakat. Gamelan mempunyai dua sistim nada, yang dipercaya pada perkembangannya asli Indonesia, yaitu Nada Slendro yang bertangga nada lima dan Pelok yang bertangga nada tujuh. Perbedaannya yaitu terdapat pada jarak nada (yang disebut embat) yang satu dengan yang lain. Seperangkat gamelan lengkap adalah terdiri atas seperangkat pelok dan slendro yang dapat dimainkan dalam satu pertunjukkan.

Instrumen ini dapat digolongkan menjadi tiga bagian. Satu instrumen yang bersusun rumit, biasanya berperan penting dalam pengungkapan aliran irama lagu. Terdiri atas Rebab (gesek), sebagai pembuka menentukan susunan lagu dan pathet, Gender (tabuh) sebagai pengatur nada dan melodi, biasanya dari logam terdiri 10-14 bilah. Kemudian Gambang kayu, Clempung/sitar (petik) dan Suling.Pesinden (penyanyi wanita) dan Penggerong (penyanyi koor laki-laki) termasuk dalam susunan ini. Yang kedua menghadirkan susunan nada pengatur tempo atau Balungan. Terdiri dari Slenthem danDemung (keduanya bernada rendah) dan Saron barung (semua pukul) masing-masing memiliki jangkauan satu oktaf. Biasanya terdapat empat demung dan dua sampai delapan saron. Yang ketiga adalah sebagai penengah melodi dan mempertegas susunan sebuah gending, antara dua kelompok trsebut. Terdiri atas Bonang (memiliki 10-14 canang kecil disusun dua deret), Bonang barung (bonang besar) dan Peking (saron kecil), o ya ada lagi Bonang Penerus. Instrumen yang lain sebagai pengatur tempo adalah Kendhang (gendang) dan juga sebagai pengendali irrama, seperti perpindahan atau memulai dan mengakhiri sebuah lagu. Jenis kendhang ada kendhang ageng, kendhang wayangan,ciblon (kecil), dan ketipung. Kerangka musik diatur oleh kelompok Gong ageng (gong besar), yaitu antar lain Kenong, Kempul, Pethuk dan Kempyang. Semuanya menekankan pada kerangka akhir sebuah putaran nada yang disebut Gongan. Sedang yang bersuara lembut adalah Slenthem, yaitu sebagai pengiring nada-nada atau lagu-lagu lembut.

Sesuai dengan perkembangan musik serta kebutuhan instrumen modern maka terdapat tambahan yang pada prinsipnya harus sesuai dengan warna musik gamelan itu sendiri. Seperti terlihat pada gelaran wayang kulit misalnya, sudah kelihatan megah dan modern karena adanya Tambur (dram), Gitar, Keyboard, Terompet, Tar-tar dan lain-lain. Sekarang yang penting adalah bagaimana Gamelan ini dapatnya kita perhatikan, kita pelihara keberadaannya dan kita cintai sebagai kepunyaan. Karena kita tahu dan sudah jelas itu sebagai budaya asli bangsa kita yang kita banggakan. Mestinya.

sumber : Indonesia Heritage seri kedelapan.

Size:
S : panjang 65 - lebar 48
M : panjang 67 - lebar 50
L : panjang 70 - lebar 53
XL : panjang 71 - lebar 57
XXL : panjang 73 - lebar 59

Harga Retail : Rp 65,000
Harga Grosir : Rp 45,000 (grosir min order : 10 potong, bisa beragam gambar)

Ukuran :S, M, L, XL dan Double XL
Bahan : cotton carded
Kode Produk : GAMELAN

Untuk pemesanan bisa lewat PM / SMS ke no ini:

03417703077 / 081944954499